Kalo denger pantai di Indonesia, Bali memang punya tahtanya sendiri. Belum lagi dengan fasilitas super lengkap yang ada di pulau dewata ini. Bali for me is the right place to party. One stop entertainment. Semua ada di Bali.
Tapi seiring usia dan kemelut permasalahan hidup yang tidak se-sederhana masa muda-an dulu, Bali sudah terlalu bising buat saya.
Memang masih banyak titik lain yang menawarkan sepi, damai dan keindahan alam tanpa jedak-jeduk hura-hura keramaian di Bali, tapi jujur untuk kantong saya, harga liburan di titik-titik tersebut lumayan menguras :'D
Lalu hadirlah Lombok 4tahun yang lalu dalam hidup saya. Awalnya hanya untuk bekerja, syuting program TV "Danamon Semangat Bisa" saya melanglang untuk kali pertama ke pulau indah ini.
Sesampai di Mataram, saya langsung menuju Desa Sade, meliput mengenai suku Sasak dan tradisinya. Iyess termasuk ngepel lantai rumah suku Sasak pake (maaf) kotoran kerbau hahahaha..
That was unforgettable experience for sure :D
Lalu bersama crew kami lanjut ke titik berikutnya yakni "Air Terjun Sendang Gile". Langkah menapaki akses yang sudah dibangun memudahkan jalan kami menuju lokasi walopun cardio tak dapat dihindari. Posisinya turun kebawah otomatis menuruni ratusan tangga bukanlah persoalan buat kami.
Sesampainya disana saya hanya dibuat ternganga melihat indahnya Air Terjun ini.
Usai melakukan pengambilan gambar di lokasi ini, kami semua diminta bergegas naik ke atas kembali.
NAIK KEATAS? Yupppp tandanya tanjakkan menanti, jelas lebih gampang turun daripada menaiki ratusan anak tangga yang super licin itu.
Setelah peluh berlimpah dan degup jantung yang sangat kencang, kami sampai juga diatas atau titik awal kami turun tadi.
PU (pekerjaan/pembantu umum) membawakan kalengan minuman ion yang dingin, dan kami semua berjeritan seakan bertemu dengan idola masing-masing hahahahahaa..
Lanjut kami menuju ke Tanjung Aan dimana keindahan diatas keindahan berdiri megah disana. Airnya yang tenang tanpa ombak nampak memantulkan kilauan seperti permata diatas air. Ada tebing kecil disamping yang harus saya naikki untuk pengambilan gambar. Sesampainya diatas, saya langsung menangis sejadi-jadinya, bukan karena sedih tapi pemandangan yang terlalu indah membuat saya merasa menjadi manusia yang sangat kecil tidak ada apa-apanya di dunia ini :')
Jelang tahun 2012 saya kembali berkunjung ke Lombok, kali ini kembali untuk bekerja sebagai MC dalam acara "Test Drive The New Toyota Fortuner" bersama rekan-rekan media.
Kali ini saya beruntung mendapatkan fasilitas bintang lima dan menikmati resort megah yakni OBEROI, harga termurah per villa nya di banderol mulai dari 8juta rupiah /night. GILA! Hahahahaha.. Tapi harus diakui memang hunian liburan satu ini memiliki kualitas kelas dunia. SEMPURNA.
Tiga hari dua malam saya beruntung menginap di The Oberoi Lombok.
Tak tanggung-tanggung, bahkan kita lunch di Novotel dengan view Pantai Kuta, Lombok. Lokasinya dekat dan melewati si cantik Tanjung Aan.
Lalu untuk makan malam kami dijamu di Hotel Tugu, hotel bintang lima dengan interior eksentrik dan super luxurious.
Tuhan sangat sayang kepada saya kala itu, betapa segala kebahagiaan dunia bisa saya rasakan disana, gratis! Malahan saya dibayar untuk itu semua. Alhamdulillah...
Dan di trip kedua inilah saya akhirnya merasakan menyebrang ke Gili Trawangan untuk kali pertamanya.
Dengan private speedboat, Team Toyota menyebrang ke Trawangan (tapi tanpa menginap). Kami sarapan pagi di Villa Ombak sambil snorkeling dan bersepeda.
Sesampainya di Gili Trawangan, ada rasa berbeda yang menusuk hati saya, bukan rasa sakit tapi seakan rindu yang hadir begitu dalam.
Dan kemudian saya menyadarinya bahwa rindu itu adalah rasa tenang dan damai, menyatu dengan alam dan kasih sayang Tuhan yang memberikan sajian pemandangan maha sempurna.
Gili Trawangan telah hadir mengingatkan tentang rasa rindu tersebut.
Rasa rindu akan ketenangan. Terdengar sederhana tapi tidakkah kalian pun rindu memiliki rasa tenang seperti itu.
Pernahkah kalian merasa tertekan padahal tengah berlibur?
Pernahkah gusar muncul dikala bersantai di pinggir pantai?
Pernahkah kalian khawatir tiap berjalan kaki di malam sunyi senyap di pinggiran jalan padahal kalian tengah berlibur?
Jujur saya adalah orang yang pernah merasakan itu ketika tengah berlibur ke Bali. Mungkin terdengar berlebihan tapi kita tidak bisa terlalu "lepas" di Bali, harus ada kontrol, harus berada dalam team. Bali adalah pilihan liburan terbaik beramai-ramai bersama keluarga atau sahabat. You need to stick around while you in Bali.
But in Gili Trawangan, you really get loose.
Loosen up
Get lost and blend with the nature.
You hear no evil.
You speak no evil.
You see no evil.
Gili hadir dengan udara bersih bebas asap kendaraan bermotor. Matahari yang menyengat dengan ramah bukan panas globalisasi.
Makanan dan minuman murah dengah rasa yang lezat.
Hospitality yang menyenangkan dan membuat kalian berada di surga.
Tahun 2013 saya kembali ke Gili dalam rangka honeymoon.
Tahun 2014 Alhamdulillah saya bisa ke Gili lagi.
Dan saya berdoa di tahun 2015 saya bisa kembali lagi ke Gili Trawangan, dan mereka belum berubah.
Tetap menjadi Gili yang indah tanpa kapitalisasi.
Gili Trawangan, Life is a BEACH.
No comments:
Post a Comment