Wednesday, May 21, 2014

AKU SUKA JAJAN, KAMU SUKA JAJAN. SUDAH JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA.

Disuatu siang terik menyengat menembus kulit langsatku seakan tak sudi memberi ruang di sudut mataku agar tidak menyipit kesilauan.
Deru asap dari roda dua dan roda empat di kiri kananku seakan memastikan kalo diriku tidak layak bahagia siang itu...

Pasangan hidupku yang dijuluki dengan gelar "SUAMI" pun mengemudi dengan peluh beradu keluh. Wajah tampannya kini tak ubahnya bak abang-abang supir morena yang letih ketika melewati jalur lintas sumatera.
Aku pun melengos sebelum hati ini ilfeel..
Sayangnya lengosan-ku kalah cepat darinya, karena dia pun nyaris ilfeel melihat aku ongkang-ongkang kaki disampingnya sambil bermain candy crush dan leha-leha seakan-akan diriku adalah keturunan keluarga cendana..

Namun perlahan tapi pasti, cahaya harap mulai menerangi jalan kami berdua.
Ketika saksi bisu pengkolan mampang menjadi rekaman momentum indah di raut wajah kami.
Dari jauh kami sudah menjerit, suami pun histeris melihat cahaya surga itu..

Kilatan cahaya surga menari-nari sambil terpantul melalui kaca depan mobil butut kami... Dan cahaya itu pun semakin terasa dekat, seakan bisa kami genggam dengan berlinang air mata..
Iringan paduan suara seakan hadir di bayang semu pikiran kami, merdu menyanyikan senandung "INDAAHHHH....TERASAAAA INDAAAHHH...." dengan iringan akustik dari alam bawah sadar kami.

Saudara-saudaraku,
Tepat dihadapan kami, berjejer gerobak-gerobak surga...
Yang menjajakan pemuas dahaga surgawi...
Mereka hadir dengan nama-nama magis yang maha sempurna.
Mereka adalah..... CILOK, BATAGOR DAN KUE CUBIT SETENGAH DEWASA.

Cilok adalah bulatan penuh keindahan yang menyajikan kejutan di gigitan bodi tengahnya. 

Batagor hadir menari-nari dengan balutan pangsit dan kuah kacang yang minta diacak-acak gemes.

Dan kue cubit setengah mateng adalah cerminan fase menuju kedewasaan. Kue cubit adalah pancake dalam kearifan lokal. Kue cubit menyajikan sensasi berbeda ditiap rasa yang pernah hadir diantara kita....

Setir dibanting kejut kearah kiri, sahutan klakson protes menyambar-nyambar dibelakang kendaraan kami.
Tapi semua tak kami hiraukan karena ada dewa-dewi khayangan dihadapan kami..


Maka kami beranikan melamar niat baik kami dengan titah perlahan dan penuh kemantapan "BANG, CILOKNYA DUA BUNGKUS. BATAGOR 1 BUNGKUS. DAN KUE CUBIT NYA 1 BUNGKUS. PASTIKAN KUE CUBITNYA SETENGAH DEWASA KARENA SEMUA BUTUH. KESABARAN, BIARKAN MEREKA SEMUA DEWASA PADA WAKTUNYA."

-------------- hening -----------------
Abang ciloknya cuma nganga sekitar 7detik. Saya tegur dengan wibawa lembaran tiga puluh ribuan "simpan saja kembaliannya, bang.."

Abangnya nelen ludah dan cuma bisa berkata ..... "Kurang dua ribu, neng..."

1 comment:

Anonymous said...

HAHAHAHAHAHAHAHA sungguh tulisan yg sangat berfaedah!