Sunday, May 5, 2013

Surat untuk Papa : Lilin Ke DUABELAS

Langit subuh menggantung gelap
Ketika aku tidak bisa terlelap diantara jiwa-jiwa yang tertidur
Guratan wajah papa melambung disudut jejak mimpiku
Mimpi dengan kedua bola mata yang terbuka

Berharap mendapat bisikkan suara berat penuh wibawa
Yang mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja
Diantara nafas berat suami yang terlelap nyenyak disamping baringan diriku
Papa, sayang engkau tidak sempat kukenalkan dengan suamiku

Papa, perkenalkan suamiku.
Suamiku tinggi, pa..
Ketika dulu kukira hanya papa pria tertinggi di dunia
Ketika kaki-kaki kecilku selalu berusaha memanjatmu demi bisa berada dalam ayunan pelukanmu

Papa, perkenalkan suamiku
Suamiku pelakon olahraga negeri ini, pa...
Ketika dulu hanya engkau yang selalu kuanggap piala duniaku
Badan tegapmu yang bergerak sempurna di tiap cabang olahraga yang kau tekuni
Ketika tanganku selalu mengangkat tinggi bangga untuk mendukungmu di tiap pertandinganmu

Papa, perkenalkan suamiku.
Hidungnya mancung persis seperti dirimu..
Ingatkah dirimu, papa?
Ketika dulu semua orang menyatakan bahwa hidungmu yang mengemas wajahmu dengan sempurna.
Ketika aku selalu mengucap bahwa wajahmu paling tampan sedunia..
Ketika duniaku hanya dipenuhi jatuh cinta berulang-ulang pada dirimu..

Papa, perkenalkan suamiku.
Suamiku sangat baik, pa..
Ketika dulu kukira hanya engkau yang tak akan membuatku menangis
Ketika dulu hanya engkau yang mengusap airmataku tanpa amarah dan ketika hanya engkau yang mengatakan semua akan baik-baik saja..

Papa, perkenalkan suamiku.
Segala puji bagi Allah bahwa suamiku tidak lalai beribadah, pa..
Ketika dulu hanya engkau yang memimpin segala perilaku ibadah anak-anakmu..
Ketika dulu alunan ayat mengalir dari bibir indah mu.

Kini dia imamku, pa..

Menggantikan segala unsur yang terdapat di gugus-gugus keunggulanmu tanpa mengurangi posisi abadimu di pusaran batinku.
Walau tanpa jabat tangan dan pelukkan erat langsung darimu namun aku bisa merasakan aroma kharisma-mu dititipkan melalui suamiku.

Papa, terima kasih telah mengenalkan suamiku kepadaku.



----------------------------------

Dua belas tahun sepeninggal almarhum papa.
12 pula adalah angka kelahiran suami saya, 1 Februari.
12 pun bisa menjadi inisial suami saya, R.
12 juga tahun kami menikah, 2012.